Setelah Ramai Ekspansi Pekerja China, kini Di Kediri Jatim ada Kampung Mandarin
Tuesday, September 26, 2017
Akhir akhir ini indonesia diguyur isu tentang komunisme, China/mandarin dan isu isu lain yang berakibat dari rencana Dagang bebas yang melibatkan negara China. Serbuan tenaga kerja asing asal Tiongkok yang masuk ke Indonesia menjadi kekhawatiran belakangan ini. Meningkatkanya jumlah tenaga kerja asal Tiongkok karena investasi di negeri tirai bambu itu mencapai titik tertinggi.
Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf menjelaskan, iklim investasi di Tiongkok berkembang pesat, butuh banyak tenaga kerja untuk menggerakkan perekonomian. Karena itu, Tiongkok melakulan ekspansi ke sejumlah negara dengan investasi yang lebih rendah, salah satunya Indonesia.
Tiongkok memiliki tingkat pengangguran sebesar 5 persen, atau sekira 40 juta orang dari total jumlah penduduk 1,4 miliar jiwa. Pemerintah Tiongkok berkepentingan mengurangi tingkat penangguran dengan menyebar tenaga kerja ke sejumlah negara.
Ditengh kekhawatiran masyarakat tentang lapangan pekerjaan yang semakin sulit, kini masyarakat harus menghadapi fakta bahwa tenaga kerja asing juga banyak yang masuk Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Luhut Binsar Pandjaitan, membantah soal adanya ekspansi Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Cina yang membanjiri Indonesia. Luhut pun menyebut, kisaran jumlah TKA asal Cina di Indonesia hanya sekitar 13 ribu orang.
Menko Polhukam menambahkan, angka itu cukup kecil jika dibandingkan dengan jumlah TKA di Indonesia secara keseluruhan. Pun jika dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja asal Indonesia yang mencari peruntungan di negara-negara lain.
''Jadi tidak ada pekerja asal daratan (Cina) yang berbondong-bondong datang kemari, yang katanya sampai puluhan ribu,'' ujar Luhut di Kantor Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (31/8).
Namun uniknya, Pemikiran lain diutarakan oleh pemuda pribumi asal Ds Slambur, Kec Papar, Kab Kediri dimana dia justru memiliki tempat khusus untuk belajar bahasa Mandarin. Dia mengutarakan bahwa kondisi seperti ini kita harus berfikir positif, menyalahkan/blaming kepada pemerintah justru akan memperkeruh keadaan. Pekerja asal China boleh boleh saja ekspansi ke Indonesia, dan kitapun gak boleh kalah, kita kuasai Bahasanya supaya kita juga bisa ambil peran dalam perekonomian, jadi kita tidak selalu menjadi buruh, namun juga bisa menjadi Pebisnis yang secara fasih melakukan pembahasan strategi.
Di era yg akan datang, MEA., kita harus saling kerjasama. bukan saling menjelekkan negara / orang lain. kalau perlu kita yang jadi penguasanya. Tentu hal ini akan bisa diwujudkan dengan penguasaan komunikasi yang baik, yakni dengan penguasaan bahasa asing. Kerjasama adalah kunci utama untuk meraih kesejahteraan dalam hidup yang berdampak pada masyarakat luas.
Sebenarnya dalam belajar bahasa untuk pemula bisa dibilang sangat mudah. Kita bisa bagi bagi peruntukan bahasa Mandarin menurut kondisi, misalnya untuk kebutuhan sehari hari, penggunaan saat belanja, sekolah, dan saat bersosial. jika kita bisa bagi bagi, dan belajar secara bertahap, maka penguasaan bahasa Mandarin bisa lebih cepat kita kuasai. Uniknya Bahasa Mandarin terbukti bisa meningkatkan kecerdasan anak, apalagi mempelajarinya semenjak usia dini.
Jadi dengan isu yang semakin marak terkait Pasar bebas Asean+China kita tidak boleh menganggap ini sebagai ancaman, Justru kita harus berfikiran positif, bahkan kita perlu menjadi Penguasa perekonomian di kawasan ini, kita kuasai bahasanya, kita kuasai perekonomianya.
Jaya Indonesia.........................................................
Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf menjelaskan, iklim investasi di Tiongkok berkembang pesat, butuh banyak tenaga kerja untuk menggerakkan perekonomian. Karena itu, Tiongkok melakulan ekspansi ke sejumlah negara dengan investasi yang lebih rendah, salah satunya Indonesia.
Tiongkok memiliki tingkat pengangguran sebesar 5 persen, atau sekira 40 juta orang dari total jumlah penduduk 1,4 miliar jiwa. Pemerintah Tiongkok berkepentingan mengurangi tingkat penangguran dengan menyebar tenaga kerja ke sejumlah negara.
Ditengh kekhawatiran masyarakat tentang lapangan pekerjaan yang semakin sulit, kini masyarakat harus menghadapi fakta bahwa tenaga kerja asing juga banyak yang masuk Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Luhut Binsar Pandjaitan, membantah soal adanya ekspansi Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Cina yang membanjiri Indonesia. Luhut pun menyebut, kisaran jumlah TKA asal Cina di Indonesia hanya sekitar 13 ribu orang.
Menko Polhukam menambahkan, angka itu cukup kecil jika dibandingkan dengan jumlah TKA di Indonesia secara keseluruhan. Pun jika dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja asal Indonesia yang mencari peruntungan di negara-negara lain.
''Jadi tidak ada pekerja asal daratan (Cina) yang berbondong-bondong datang kemari, yang katanya sampai puluhan ribu,'' ujar Luhut di Kantor Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (31/8).
Namun uniknya, Pemikiran lain diutarakan oleh pemuda pribumi asal Ds Slambur, Kec Papar, Kab Kediri dimana dia justru memiliki tempat khusus untuk belajar bahasa Mandarin. Dia mengutarakan bahwa kondisi seperti ini kita harus berfikir positif, menyalahkan/blaming kepada pemerintah justru akan memperkeruh keadaan. Pekerja asal China boleh boleh saja ekspansi ke Indonesia, dan kitapun gak boleh kalah, kita kuasai Bahasanya supaya kita juga bisa ambil peran dalam perekonomian, jadi kita tidak selalu menjadi buruh, namun juga bisa menjadi Pebisnis yang secara fasih melakukan pembahasan strategi.
Di era yg akan datang, MEA., kita harus saling kerjasama. bukan saling menjelekkan negara / orang lain. kalau perlu kita yang jadi penguasanya. Tentu hal ini akan bisa diwujudkan dengan penguasaan komunikasi yang baik, yakni dengan penguasaan bahasa asing. Kerjasama adalah kunci utama untuk meraih kesejahteraan dalam hidup yang berdampak pada masyarakat luas.
Sebenarnya dalam belajar bahasa untuk pemula bisa dibilang sangat mudah. Kita bisa bagi bagi peruntukan bahasa Mandarin menurut kondisi, misalnya untuk kebutuhan sehari hari, penggunaan saat belanja, sekolah, dan saat bersosial. jika kita bisa bagi bagi, dan belajar secara bertahap, maka penguasaan bahasa Mandarin bisa lebih cepat kita kuasai. Uniknya Bahasa Mandarin terbukti bisa meningkatkan kecerdasan anak, apalagi mempelajarinya semenjak usia dini.
Jadi dengan isu yang semakin marak terkait Pasar bebas Asean+China kita tidak boleh menganggap ini sebagai ancaman, Justru kita harus berfikiran positif, bahkan kita perlu menjadi Penguasa perekonomian di kawasan ini, kita kuasai bahasanya, kita kuasai perekonomianya.
Jaya Indonesia.........................................................