PEAS - Lengan Robot Pengecat Ruang Otomatis
Friday, December 20, 2013
Ini tugas waktu disuruh buat angan-angan tentang agen dari Mata kuliah kecerdasan buatan / Artificial intelegence. Jadi saya pilih buat artikel tentang Lengan Robot Pengecat Ruang Otomatis. ini dia tugas yang saya kumpulkan.
LENGAN ROBOT PENGECAT RUANG
OTOMATIS
Fircha
Yenis Saputri*)
Program Studi
Sistem Komputer, Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, Universitas
Brawijaya
*)e-mail: oferiachacha@gmail.com
Abstrak
Pada proses
pengecatan ruang dibutuhkan tenaga otomatis untuk menggantikan tugas manusia
yang melakukan kegiatan yang berulang-ulang sebab membutuhkan daya tahan serta
konsentrasi yang tinggi saat mengoleskan cat. Lengan robot ini dapat mengecat
ruangan dengan presisi, didukung dengan sensor yang memindai ruang yaitu kamera
dan keyboard untuk memasukkan setting manual saat pengecatan melebihi 2 warna
dalam satu ruang.
Kata
Kunci : Lengan robot, Pengecatan ruang, System kendali otomatis.
Abstract
The process of
painting needed a automatic power to replace human tasks that perform
repetitive activities that require endurance and because high concentrations
when applying paint. This robot arm can paint the room with precision, backed
with a sensor can scans the room with camera and keyboard to enter the settings
manually when the painting more than 2 colors in one room.
Keywords: robot arm, painting a room,
automatic control system
.
1.
Pendahuluan
Berbagai bidang kerja mempekerjakan
banyak buruh atau karyawan. Kelemahan buruh tenaga manusia dalam mengerjakan
suatu bidang yakni pekerjaan manusia tidak serapi robot, manusia mudah lelah
dan stress, manusia sering menuntut kenaikan gaji terus menerus, dan karyawan
manusia dalam jumlah besar membutuhkan koordasi yang tidak mudah.
Penggunaan tenaga manusia dalam
pengecatan ruangan juga memiliki kelemahan semua kelemahan manusia di atas. Selain
itu pada saat mengecat biasanya tidak lurus dan presisi meskipun sudah diberi
tanda berupa garis dari benang sebagai garis batas.
Fungsi utama robot dalam dunia
industri saat ini adalah menggantikan tugas manusia yang berhubungan dengan
kegiatan yang berulang-ulang atau repetitif, yang membutuhkan daya tahan serta
konsentrasi yang tinggi, terutama untuk melakukan pekerjaan fisik yang berat,
memindahkan barang, memposisikan benda dan proses-proses lainnya. Selain itu
penggunaan tenaga kerja robot memiliki kelebihan yakni mengikuti perintah yang
diberikan, tidak merasa lelah (kecuali saat aus), tidak menuntut gaji, dan satu
robot dapat menggantikan peran 10 manusia sekaligus karena tidak lelah.
2.
Dasar
Teori
Pengertian
Robotika
Istilah
robot pertama kali diperkenalkan dalam bahasa inggris pada tahun 1921 oleh
seorang dramawan Cekoslowakia yang bernama Karel Capek dalam dramanya yang
berjudul R.U.R (Rossum’s Universal Robots).
Robot
dalam arti mula-mula adalah “forced labour” yang berarti pekerja paksa, namun
dalam pengertian modern kata robot sudah mengalami perluasan makna.
Menurut The Robotics International
Division of The Society of Manufacturing Engineers(RI/SME), robot dapat
didefinisikan sebagai “a reprogrammable and multifunctional manipulator
designed to move material, part, tools, and specialized devices through
variable programmed motions for the performance of variety of tasks”.
Dari
pengertian di atas, terdapat tiga kata kunci yang menunjukkan ciri sebuah robot
yaitu: reprogrammable (dapat diprogram kembali), multifunctional (multifungsi),
dan move material, part, tools (mendefinisikan tugas manipulator). Jadi
definisi robot, khususnya robot industri adalah perangkat multifungsi yang
dirancang untuk memanipulator dan mentransformasikan alat atau perangkat
tertentu melintasi suatu lintasan yang telah diprogramkan guna menyelesaikan
tugas-tugas tertentu.
Klasifikasi
Sistem Robot
Robot dapat dibagi menjadi 2
menurut tipe kontrolnya yaitu :
a.
Sistem loop terbuka (open-loop system)
Sistem loop terbuka lebih mudah
mendesainnya namun tidak mampu mengatasi gangguan dari luar lingkungan. System
ini bekerja berdasarkan kondisi-aksi.
b.
Sistem loop tertutup (closed –loop system)
Sistem loop tertutup biasanya rumit
dalam desainnya namun mampu mengatasi gangguan dari luar lingkungan. System ini
bekerja berdasarkan kondisi-aksi namun terdapat feed back yakni ketika ada
gangguan dari luar lingkungan maka system tersebut dapat mengambil decision
untuk memperbaiki kerusakan yang telah terjadi.
3. Mekanisme
Kerja
3.1
PEAS
Performance Measure :
-Ketepatan mengikuti perintah yang diinputkan
- Kerapian pengecatan
- Ketepatan tebal tipisnya cat
- Kecepatan kerja
- Pekerjaan yang presisi
Environment :
- Permukaan tembok yang di cat
- Cat tembok
- Operator (Mandor)
Actuator :
- Manipulator :
lengan (mainframe), pergelangan (wrist)
- Actuator :
dapat memakai sistem hidrolik, sistem pneumatik, motor DC, motor AC, motor
stepper dan berbagai jenis penggerak lainnya.
Sensor :
-
Kamera (untuk mendeteksi
batas-batas garis)
-
Keyboard (untuk menginputkan tebal
pengecatan berapa mm, batas-batas tinggi warna tertentu)
3.2 Lingkungan Agen
- Partially observable
Agen ini masih tergantung pada
batas input tinggi cat warna tertentu, misalnya ketika klien ingin mengecat
kamarnya dengan 3 warna, yakni hijau, ungu dan putih pada bagian atas. Maka
robot dapat menjalankan pengecatan sesudah operator memasukkan batas tinggi masing-masing
warna.
- Stochastic
Agen ini tidak bergantung pada
keadaan sebelumnya (warna cat sebelumnya, lubang-lubang kecil pada dinding). Ia
hanya mengikuti perintah batasan tinggi cat tertentu.
- Episodic
Agen ini tidak perlu memikirkan
tindakan selanjutnya sebab tindakannya hanya bergantung di masing-masing
episode tanpa mempengaruhi episode selanjutnya.
- Static
Agen ini termasuk saat agen mengambil tindakan dan juga tidak
mempengaruhi nilai kemampuan agen.
- Continuous
Agen ini menjangkau tinggi yang
berbeda untuk setiap warna sesuai yang diinginkan oleh klien. Setiap klien
menginginkan tinggi atau bentuk yang berbeda untuk setiap warna.
- Single agent
Agen ini tidak perlu agen lain
sebab dapat mengerjakan sekali dan langsung selesai dan kemampuan agen tidak
bergantung pada agen lain.
3.3 Jenis Agen Goal Based Agen (3)
Agen tersebut dapat memberikan aksi atas kondisi yang
dihadapi (Simple Reflex Agents), lalu agen ini menerima informasi dan
keadaan lingkungan dari sensor kamera yang ada (Model-Based
Reflex Agents), atau jika permintaan klien akan warna cat rumit (terdiri atas 2
warna sekaligus dalam 1 ruangan atau lebih) maka agen diberikan informasi tujuan yang
merupakan keadaan yang ingin dicapai oleh agen melalui keyboard. Seorang operator akan memasukkan
batas-batas tinggi masing-masing warna cat tersebut untuk selanjutnya melihat
batas-batasnya melalui gambar dari kamera.
4.
Simpulan
Agen ini bertujuan untuk menggantikan peran manusia sebagai
buruh yang bekerja sebagai tukang cat. Agen ini diharapkan dapat menyelesaikan
tugas mengecat ruangan dengan otomatis setelah memindai keadaan ruangan melalui
kamera sebagai sensor utamanya.
Ketika permintaan klien rumit yaitu saat warna cat lebih
dari 2 warna dalam 1 ruangan maka operator harus memasukkan setting yang
menetapkan batas-batas tinggi yang dicapai oleh setiap warna melalui sensor ke
dua yaitu keyboard.
Agen ini memiliki kelebihan yaitu ukuran yang presisi
sesuai settingan yang diatur, pengerjaan yang cepat (berulang-ulang), ketebalan
cat dan kerataan cat yang optimal. Agen ini dapat bekerja dengan maksimal saat
kondisi dinding yang rata atau dengan lubang kecil berdiameter tidak lebih dari
2cm dengan kedalaman maksimal 5mm.
Daftar
Acuan
[1] Nugraha.
Deny wiria, 2010, Perancangan Sistem Kontrol Robot Lengan yang dihubungkan
dengan computer, http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php, diakses
22 September 2013.
[2] Pitowarno.
E, 1994,
Mikroprosesor & Interface II, PT.
Garuda Indonesia & Politeknik Elektronika Surabaya ITS, Surabaya.
[3] Ubergizmo, 2013,
Tengah Dikembangkan Robot Lengan Seperti Milik Dr. Ock Di Film Spiderman, http://robocop.com/2013/04/tengah-dikembangkan-robot-lengan.html, diakses 22
September 2013.
[4] Wikipedia,
2013, Robotika, http://id.wikipedia.org/wiki/Robotika.html, diakses 22 September 2013.
TAG : Kecerdasan Buatan, Artificial Intelegence, PEAS, Performance, Environtment, Acuator, Sensor,