Alhamdulillah Di PHK, Kini Saya Jadi Petani (part2)

Oke, dari cerita sebelumnya Alhamdulillah Di PHK, Kini Saya Jadi Petani, Status terakhir saya sebagai laki laki pengangguran dan beristri dengan kondisi mengandung, astaghfirullah :D . Mungkin 3 bulan lagi setelah saya didepak dari kantor anak pertama saya lahir. Status sebagai karyawan kontrak memang tidak begitu menguntungkan bagi saya. Dalam kantor ini memang jika karyawan kontrak mengakhiri kontrak kerja, maka tidak diberlakukan pesangon. Setelah resmi keluar dari kantor ini saya menerima beberapa gaji terakhir dan sisa cuti yang diuangkan. UMK Kota Malang saat itu adalah 1.890.000, ditambah dengan pencairan uang cuti jadi sekitar 3Jt an.
oke Skipp...... akhirnya anak saya lahir dengan operasi Cesar. Alhamdulillah biaya untuk operasi di cover oleh BPJS, jadi agak bisa bernafas lega.

Hidup sebagai pengangguran memang sangat menyiksa, apalagi tidak ada pemasukan tetap tiap bulan. Untunglah saya masih ikut beberapa project pembuatan website, yang mana hasilnya cukup untuk membeli diapers, ingat ini hanya diapers, untuk kebutuhan makan masih ngikut di orang tua.



Dari sini aku berfikir, kalau gak segera cari penghasilan lain bisa bisa sengsara terus nih nasib keluarga saya, bayangkan saya sempat dalam posisi untuk membeli sandal jepit aja gak mampu.
Oke, saya bertekat untuk bicara ke orang tua, padalah ini menjadi pantangan saya untuk meminta bantuan lagi ke orang tua setelah berumah tangga sendiri. Namun apa daya keadaan seperti ini.
"Pak, masih ada sawah yang kosong gak ya?"
"Ada tu tapi cuma 100Ru (satuan luas di Jawa, 100Ru=1.400m2), lha mau dibuat apa ?" tanya Bapak.
"Mau tak sewa Pak, Aku ingin nyemplung ke Tani"
"Beneran to? memangnya mau kamu tanami Opo ? Lha modalnya apa punya kamu ?" Bapak kembali tanya.
"Bwt modalnya aku tak Hutang Njenengan dulu nggih pak, Nanti totalan di akhir"
"Oke wes, Kalo gitu, ayo besok dilihat sawahnya."
Alhamdulillah aku mbatin, memang saat itu kondisi aku lagi gak ada uang sama sekali. Untuk menuruti tekad kalau gak ingin menyusahkan orang tua lagi, saya akhirnya menyewa sendiri tanah orang tua dengan berhutang.
Bersambung................

Di cerita berikutnya akan saya putuskan untuk menanam sayuran Tomat, akan saya rinci tentang cara pengolahan, penyiapan bibit, menanam, merawat, hingga memanen tomat.
terimakasih.
Oferia Gadis biasa,, kalo mau tau lagi?? hubungi di oferiachacha@gmail.com :)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel