Asal Usul Trenggalek
Friday, June 28, 2013
Sebelum ke point utamanya ada baiknya lihat tempat2 yang menarik ini,, hehe :)
Ada goa Lowo sama beberpa pantai dan tradisi khas Trenggalek
Ini goa lowo yang merupakan goa terpanjang se Asia Tenggara^^
Ini potret pantai di Trenggalek
Ini jelajah hutannya^^
Ini lambang kta kita,, untuk artinya di Wikipedia lengkap kok^^
Nah ini adalah posisinya dalam peta
Okey sekarang ke sejarahnya :) Disini saya bagi kedalam 3 tulisan yang saya jumpai dari artikel hasil browsing..
Tulisan 1 (Kenwa Dewandaru):
Trenggalek merupakan sebuah kabupaten di sebelah barat daya dari provinsi Jawa Timur dan berbatasan langsung dengan samudera India.Batas-batas wilayahnya meliputi : sebelah utara berbatasan dengan gunung Wilis, sebelah timur berbatasan dengan kabupaten Tulungagung,sebelah selatan berbatasan dengan samudera India dan sebelah barat berbatasan dengan kabupaten Pacitan dan Ponorogo.Keadaan alamnya mayoritas daerah pegunungan dan mayoritas hutan yang telah dikelola oleh Perhutani.Keadaan alam yang demikian menyebabkan pendapatan perkapita penduduk menjadi rendah sehingga banyak warganya yang merantau.Keadaan alam yang minus demikian yang jadi penyebab dahulu Pemerintah Belanda sampai berulang kalimemisahkan dan menggabungkan wilayah Trenggalek dengan kabupaten di sekitarnya.Trenggalek terbagi menjadi 14 Kecamatan meliputi kecamatan Trenggalek, Bendungan, Karangan, Suruh, Tugu, Pule, Panggul,Dongko, Munjungan, Kampak, Watulimo, Gandusari, Pogalan, Durenan. Ibukota Pemerintahan Kabupaten Trenggalek berada di Kecamatan Trenggalek.
Sejarah
Dari sejarah Pemerintahan Kabupaten Trenggalek, Kabupaten ini menjadi daerah otonom sejak Pemerintahan Pakubuwono IIpada masa Kerajaan Mataram Islam sebelum pecah menjadi 2 Kerajaan yaitu Surakarta dan Ngayogyakarta.Bupati Pertama adalah putra dari Pakubuwono II yang bernama Mertodiningrat.Akibat dari gejolak di pusat Kerajaan maka berdasarkan Perjanjian Gianti (1755) Trenggalek-pun ikut terpecah dimanaTrenggalek dengan wilayah yang sekarang kecuali Panggul dan Munjungan masuk Ponorogo sebagai bagian dari wilayah Surakartadan Panggul serta Munjungan masuk Pacitan sebagai bagian dari wilayah Ngayogyakarta.Pada tahun 1812, dengan berkuasanya Inggris di Pulau Jawa (Periode Raffles 1812-1816)Pacitan (termasuk didalamnya Panggul dan Munjungan) berada di bawah kekuasaan Inggris dan pada tahun 1916 dengan berkuasanya lagi Belanda di Pulau Jawa,Pacitan diserahkan oleh Inggris kepada Belanda termasuk juga Panggul dan Munjungan.Pada tahun 1830 setelah selesainya perang Diponegoro, wilayah Kabupaten Trenggalek,tidak termasuk Panggul dan Munjungan, yang semula berada dalam wilayah kekuasaan Bupati ponorogo dan Kasunanan Surakarta masuk di bawah kekuasaan Belanda.Dan, pada jaman itulah Kabupaten Trenggalek termasuk Panggul dan Munjungan memperoleh bentuknya yang nyata sebagaiwilayah administrasi pemerintahan Kabupaten versi Pemerintah Hindia Belanda sampai disaat dihapuskannya pada tahun 1923.Alasan atau pertimbangan dihapuskannya Kabupaten Trenggalek dari administrasi Pemerintah Hindia Belanda pada waktu itusecara pasti tidak dapat diketahui.Namun diperkirakan mungkin secara ekonomi Trenggalek tidak menguntungkan bagi kepentingan pemerintah kolonial Belanda.Wilayahnya dipecah menjadi dua bagian, yakni wilayah kerja Pembantu Bupati di Panggul masukKabupaten Pacitan dan selebihnya wilayah Pembantu Bupati Trenggalek, Karangan dan Kampak masuk wilayah Kabupaten Tulungagungsampai dengan pertengahan tahun 1950.Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950, Trenggalek menemukan bentuknya kembali sebagai suatu daerah Kabupatendi dalam Tata Administrasi Pemerintah Republik Indonesia.
Asal Usul Nama TrenggalekDalam Babad, Legenda, Cerita Rakyat maupun Sejarah tidak pernah ada yang menyinggung asal usul nama Trenggalek.Cerita Rakyat yang berkembang selama ini hanya mengisahkan Kepahlawan dari Bupati Trenggalek Menaksopal danKetampanan Putra Bupati Trenggalek sehingga Suminten anak dari Warok Surogentho sampai tergila-gila.Ada salah satu pendapat yang menjabarkan arti Trenggalek sebagai Terang Ing Galih (Terang di Hati),namun menurut penulis pendapat ini tidak mempunyai sisi Historis apapun dilihat dari sudut pandang Tata Bahasa,Sosiologi maupun Geografi dari wilayah Trenggalek itu sendiri.Selama ini hanya ada satu pedoman untuk menyingkap asal usul nama Trenggalek yaitu makam mantan Bupati/Tokoh yang bernama Setono Galek.Namun tidak ada Catatan atau Cerita darimana Tokoh ini berasal dan mengapa bernama Setono Galek pun orangTrenggalek sendiri sepertinya tidak ada yang tahu arti nama itu.Dengan pengetahuan yang terbatas,penulis mencoba mencari tahu sebagaimana dalam tulisan Sejarah Kampak yang pernah saya tulis.Yang Pertama dari sudut Tata Bahasa yang penulis cari, kata Trenggalek adalah gabungan dari 2 (dua) kata.Yang Pertama adalah Trengga/Treng adalah kependekan dari kata Trenggana dari bahasa Sansekerta/Jawa Kuno yangberarti Bintang/Terang dan Galek/Lek adalah dari kata Galekan/Galek juga dari bahasa Sansekerta/Jawa Kuno yang berarti Hilang/Lenyap.Untuk kata Galek/Galekan itu sendiri tidak banyak orang yang tahu karena kata ini sudah lama tidak terpakai dalam khasanah Tata Bahasa Jawasehingga sepintas seperti kata yang asing.Arti kata ini penulis dapatkan dari seorang yang mengerti kebudayaan Jawa Kuno karena dalam Kamus Sansekerta yang dikarang bapak Purwaditidak penulis ketemukan.Arti kata dari gabungan 2 (dua) kata ini menjadi Bintang/Terang yang Hilang/Lenyap. Atau lebih mudahnya berarti Bintangnya/Terangnya Hilang/Lenyap.
Dari arti kata ini penulis berjalan ke belakang dalam Historis atau Sejarah terbentuknya Kabupaten Trenggalek.Sejarah telah tertulis, awal terpecahnya Kerajaan Mataram Islam adalah ketika terjadi Pemberontakan sehingga Ibukota Kerajaan di Kartasuraluluh lantak sehingga Pakubuwono II menyingkir ke wilayah Ponorogo dan sekitarnya termasuk Trenggalek.Kemudian atas bantuan Ulama Besar Ponorogo beserta santrinya dan warga Ponorogo,Trenggalek dan Tulungagung Kerajaan dapat direbut kembali.Karena Ibukota sudah hancur maka Ibukota dipindahkan ke Surakarta atau Solo.Atas rasa terimakasih terhadap warga Trenggalek,maka dibentuk Pemerintahan tersendiri di Trenggalek dengan Putra dari Pakubuwono II sendiri sebagai Bupati Pertama.Inilah awal kehancuran Kerajaan Mataram karena saudara-saudara Pakubuwono II termasuk pamannya sendiri menyatakan ketidakpuasannyakarena ternyata Pakubuwono II semakin dekat dengan Pemerintah Hindia Belanda, sebagai pihak yang selama ini menjadi musuh sejak jaman Sultan Agung.Akhirnya Kerajaan Mataram pecah menjadi 4 (empat) Kerajaan kecila yaitu Surakarta,Ngayogyakarta,Pakualaman dan Mangkunegaran.Uraian Sejarah tadi jika dihubungkan kata Trenggalek dan kedatangan Raja Jawa ke tanah Trenggalek mempunyai kaitan yang erat.Kata Trenggalek atau daerah Trenggalek itu adalah Tempat Terangnya Hilang atau Lenyapnya Bintang Raja Jawa sebagai awal Pembentukan Kadipaten Trenggalek.Penjabaran lebih mudahnya arti Trenggalek adalah Wahyu Kraton/Wahyu Raja-raja Jawa Hilang/Lenyap.Jadi di Trenggalek-lah Lenyapnya/Hilangnya Wahyu Kraton Tanah Jawa.Dan dimana Hilangnya Wahyu Kraton itu sebagaimana Siklus Sejarah, di situ jugalah Muncul/Asal Wahyu Kraton Raja-raja Tanah Jawa.
Sekarang kita menuju Jaman Awal Kemerdekaan Indonesia dimana Presiden Sukarno menunjuk Pahlawan Peta Supriyadi sebagaiPanglima Angkatan Bersenjata Indonesia yang Pertama. Semua orang tahu Supriyadi sudah lenyap antara hidup dan mati.Tetapi mengapa Sukarno tetap menunjuk Supriyadi menjadi Panglima walau orangnya tidak muncul.Tentu Sukarno mempunyai alasan yang kuat dan mungkin hanya Sukarno yang tahu alasannya.Karena sebenarnya banyak Pejuang/Tentara didikan Belanda yang lebih berpengalaman maupun didikan Jepang yang lebih mumpuni.Ternyata menurut penulis alasan Sukarno adalah Supriyadi kelahiran Trenggalek sebagaimana tulisan di atas mungkin menurut Sukarno,Supriyadi-lah pada waktu itu pemegang Wahyu Keprabon/Kraton Tanah Jawa.Untuk alasan ini terasa tidaklah Rasional, namun menurut pandangan masyarakat Jawa hanya orang yang mempunyai atau mendapatWahyu Keprabon-lah yang sanggup memimpin Indonesia sebagaimana Jawa adalah Setral-nya.Artinya, hanya orang yang mendapat Wahyu Keprabon Tanah Jawa-lah yang kuat memimpin Indonesia.Karena menjadi Pemimpin Dunia dalam pandangan Jawa harus juga sanggup menguasai alam Ghaib yang selama ini diidentikkan dengan Penguasa Laut Selatan.Dan kebetulan menurut orang yang mengerti Ilmu Ghaib Pusat, Kerajaan Laut Selatan adalah di Gunung Kumbokarno Pantai Prigi di Kecamatan Watulimo Trenggalek.
Karena Supriyadi tidak juga muncul akhirnya Sukarno pada tahun 1950an mengunjungi Trenggalek sebagai rangkaian tugas dinas kenegaraan.Yang jadi pertanyaan, untuk urusan apa Presiden Sukarno sebagai Presiden Terbesar Indonesia mau mengunjungi Trenggalek.Padahal daerah ini adalah daerah minus dan tidaklah mempunyai kepentingan yang strategis untuk urusan kenegaraan.Mengapa tidak Tulungagung sebagai tempat waktu kecil dia tinggal atau Blitar rumah dari orangtunya? Dari tulisan di atas,dapat ditarik benang merah tujuan Sukarno adalah ingin mendapatkan Wahyu Keprabon untuk memperkuat kedudukannyakarena sebagaimana orang tahu Sukarno adalah orang yang suka hal-hal yang berbau Ghaib dan Budaya Jawa.Ada satu hal yang lucu,apakah benar atau salah adalah waktu penulis masih SD pernah membaca tulisan Sukarno kelahiran Trenggalek.Menurut kakek penulis yang menghadiri pidato Bung Karno di alun-alun Trenggalek,Sukarno mengakui sendiri bahwa dia adalah kelahiran Trenggalek tepatnya di belakang Gedung Bioskop Trenggalek Teater yang sekarang sudah tutup.Inilah yang memperjelas dari arti kata Trenggalek yang berarti Terang Hilang atau Bintang Lenyap atau Wahyu Hilang.
Yang Kedua arti kata Trenggalek menurut Sosio dan Geografis, Trenggalek adalah sejenis tumbuhan lama yang sekarang jarang ditemukan.Ciri-cirinya batangnya berwarna agak kemerahan serta daun dan batangnya kecil.Kata dan Nama Trenggalek adalah bahasa Jawa Kuno dan tidak ada duanya di dunia untuk menamai tumbuhan tersebutdan memang jaman dahulu banyak tumbuh di daerah Trenggalek.Nama lain tumbuhan ini adalah Telaga Sari atau Telaga Warna.Tumbuhan ini sebagai penetralisir zat Radioaktif. Lalu apa hubunganya dengan tumbuh di daerah Trenggalek?Trenggalek adalah daerah perbukitan dan banyak gunung-gunung kecil sambung menyambung melingkari wilayah Trenggalek.Secara Geologi pegunungan Trenggalek adalah barisan dari Pegunungan Kapur Selatan dan bersambung dengan lereng Gunung Wilis.Tidak seluruhnya bukit-bukit tersebut pegunungan kapur yang menandakan daerah Trenggalek adalah bekas lautan.Banyak batu-batuan yang muncul ke permukaan dan membentuk bukit-bukit itu.Dalam Ilmu Geologi dinamakan Batuan Introsif atau batuan muda dan karena proses geologi terbentuk menjadi unsur-unsur logam seperti emas dan sebagainya.Oleh karena itulah daerah Trenggalek kaya akan bahan tambang namun dalam intensitas kecil dan kadang yang masih muda.Akibat dari Proses Kimiawi Alam yang masih berlangsung inilah yang jadi penyebab Zat-zat Radioaktif keluar dari perut bumisehingga merusak dan menghancurkan makhluk hidup di atasnya.Zat Radioaktif inilah bagi orang yang mempelajari Ilmu Ghaib biasa disebut makhluk Perusak.Hal ini menjadi bertambah kuat mengapa Trenggalek menjadi Pusat Kekuatan Penghancur pada Jaman dahulu.Semisal menurut orang yang mengerti Ilmu Ghaib, Dewata Cengkar yang dikalahkan Prabu Aji Saka bertapa danberdiam di wilayah Kamulan Kecamatan Durenan. Nyai Roro Kidul yang berunsur Penghancur juga berada di Pantai Prigi sebagai Dayang Ratu Kidul.Dan alasan Syech Subakir mendarat pertama kali di tanah Jawa di Pantai Prigi. Karena wilayah Trenggalek masih diselimuti unsur Radioaktifsebagai zat Penghancur Makhluk Hidup namun juga bisa jadi Zat yang bisa dimanfaatkan untuk kelangsuhan makhluk hidup.Menjadi masuk akal jika tumbuhan Trenggalek/Telaga Sari/Telaga Warna banyak tumbuh di wilayah Trenggalek sebagaiPenyeimbang atau Penetralisir Zat Radioaktif.Dari nama tumbuhan inilah asal muasal menjadi nama daerah Trenggalek khususnya wilayah Kecamatan Trenggalek.Orang Jaman dahulu menamakan suatu wilayah biasa menggunakan nama tumbuhan,hewan,keahlian penduduk,ciri daerah dan sebagainya.
Dari uraian di atas ada 2 (dua) pandangan untuk menentukan asal usul nama Trenggalek.Dan semua penulis serahkan kepada kesimpulan pembaca.Namun pendapat inilah masih entah dan perlu penyempurnaan karena penulis juga belum punya sumber dan pegangan Historisyang bisa dipercaya tentang Siapa dan Sejak Kapan nama Trenggalek dipakai untuk menjadi nama khususnya Kecamatan Trenggalek.Menurut catatan sejarah, secara resmi nama Trenggalek dipakai semenjak berdirinya Kadipaten Trenggalek pada masa Pemerintahan Pakubuwobo II.Apakah sebelumnya sudah dipakai,penulis tidak menemukan pada catatan-catan kuno.Jika kata Trenggalek itu adalah merupakan Satu Kata dan Bukan gabungan 2 (dua) kata,besar kemungkinan bahasa Trenggalek ini sudah ada sejak Jaman Majapahit yang masih kental menggunakan bahasa-bahasa Jawa Kuno.Karena pada masa Islam bahasa-bahas yang digunakan cenderung sudah menggunakan bahasa-bahasa Jawa Baru.Kemudian siapa yang pertama kali memberi nama Trenggalek? Sesuai Prasasti atau Peninggalan Makam Kuno yang ada,besar kemungkinan adalah Setono Galek atau mungkin dialah Penguasa Galek yang pertama.
Referensi : Wikipedia dan http://www.trenggalekkab.co.id
Tulisan 2 (ki ageng dipo jati ) :
Selama ini hanya ada satu pedoman untuk menyingkap asal usul nama Trenggalek yaitu makam mantan Bupati/Tokoh yang bernama Setono Galek.kalimat "sentono" dalam bahasa jawa artinya adalah utusan.Dan "galek" adalah nama dari utusan tersebut.Menurut cerita dari kakek buyut saya mbah nggalek adalah orang blambangan yang di utus oleh minak jinggo untuk bertapa mendapatkan wahyu keprabon,dalam rangka menguasai majapahit. Dan di dalam bertapanya beliau mendapatkan wangsit apa bila ingin menperoleh wahyu keprabon majapahitraja minak jinggo harus menikahi putri ayukencono wungu yang waktu itu adalah ratu majapahit.Namun raja minak jinggo dapat di kalahkan oleh DAMARWULAN dalam sebuah pertempuran dahsyat{seperti dalam cerita kethoprak}.Sejak saat itulah TRENGGO : bintangGALEK: hilangkarena kalah dengan CAHAYA REMBULAN : DAMARWULAN..
Tulisan 3 (Putro Perdikan Kampak) :
Menak, adalah suatu istilah yang mengacu kepada kelas sosial, utusan, jabatan atau golongan bangsawan.Pemangku gelar Menak tidak hanya berlaku di Tanah Blambangan, tetapi di daerah lain khususnya Jawa pada jaman keemasan Sriwijaya dan Majapahit.Di Jawa Barat juga dikenal istilah Menak. Benarkah Setono/Adipati Galek merupakan utusan Menak Djinggo dari Blambangan untuk memberontak dari Majapahit?Saya kurang tau persis. Tapi apabila itu terjadi di era yang sama dengan kedatangan Menak Sopal di Trenggalek,maka semestinya hal itu tidak mungkin, mengingat Menak Sopal merupakan seorang Senopati juga Mpu dari Majapahit yang taat.Meskipun Menak Sopal telah memeluk Islam setia mengabdi rajanya beragama Hindu.Begitu juga Damarwulan yang sejatinya Irojan Munira /Syeh Maulana Iskak juga seorang Aulia.Apalagi Adipati Galek terkesan sangat dekat dengan Dyan Aryo Menak Sopal.Yang selanjutnya Menak Sopal pun juga menggantikan kursi kepemimpinan sepeninggal Adipati Galek.Jadi Kita kaji lebih jauh.
Kemudian tentang daerah Galekan itu adalah sebuah kampung, di Bajulmati, Banyuwangi,menurut cerita rakyat setempat yang saya tahu dari teman saya asli Banyuwangi, asal muasalnya berasal dari Kadipaten Trenggalek.Secara bahasa imbuhan -an bisa berarti perluasan arti kumpulan; mengandung unsur; ataupun asal.Misal Langgam Banyuwangian, berarti Langgam dengan khas Banyuwangi.Meduroan bisa berarti orang dengan gaya penampilan ataupun bahasa Madura.Sehingga dengan hal ini wajar bila masyarakat menyebut Galekan di Banyuwangi sebagai orang yang berasal dari Trenggalek.Saya pun juga percaya bahwa ilmu santet Banyuwangi pada awalnya dibawa dari Trenggalek, meski tujuannya di masa lalu adalah untuk menaklukkan musuh. Berkaitan tentang Galekan, di Yogyakarta ada sebuah suku yang konon berasal dari keturunan perkawinanPemuda Trenggalek yang adi linuwih dengan seorang Putri Kraton. Namun sayang saya lupa namanya.Menurut cerita suku tersebut mempunyai ciri suka berjalan tanpa alas kaki.Kini cerita tersebut sudah hilang tanpa bekas. Saya juga baru tau dari liputan di TV 5 tahunan lalu... :-)
info umum Trenggalek: